Senin, 17 Januari 2011

judul 2

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Penyakit TB Paru Dengan Perilaku Keluarga dan Penderita TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas XX.
Posted on 27 April 2009 by grahacendikia

Tuberkulosis Paru (TBC) adalah penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja dan dimana saja. Setiap tahunnya, WHO memperkirakan terjadi 583.000 kasus TB baru di Indonesia dan kematian karena TB sekitar 140.000. Mengingat penyakit TB Paru dapat berakibat fatal, sudah seharusnya masyarakat mengetahui dan memahami berbagai masalah dan dampak dari penyakit ini, sehingga mereka dapat melindungi diri, keluarga dan lingkungannya dari penyebaran penyakit ini. Hasil studi pendahuluan terhadap 10 anggota keluarga penderita TB Paru di Desa Pagak, 70% tidak mengerti tentang gejala penyakit, 90% tidak tahu bahwa kuman TB Paru dapat mati jika terkena sinar matahari, 80% tidak mengetahui bahwa penyakit TB Paru memerlukan pengobatan yang lama. Selanjutnya dari perilaku hidup sehat, 70% responden tidak biasa menutup mulut saat batuk, 70% tidak biasa membuka ventilasi kamar. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang penyakit TB Paru dengan perilaku keluarga penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas XX.

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan populasi keluarga penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas XX. Jumlah sampel adalah 68 orang diambil secara purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Juni 2008. Data dianalisa secara statistik rumus Product Moment.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 77,9% responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyakit TB Paru , 82,3% responden mempunyai perilaku yang cukup dalam upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru , dan uji statisik Pearson Product Moment menunjukkan nilai r = 0,402 dengan tingkat signifikansi (P) = 0,001, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang penyakit TB Paru dengan perilaku keluarga penderita TB Paru . Pengetahuan responden dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan, sedangkan perilaku responden dapat dipengaruhi selain karena faktor pendidikan, juga karena adanya motivasi untuk sembuh. Kuatnya hubungan antara pengetahuan dan perilaku ini terjadi karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan menimbulkan kesadaran dan sikap positif, sehingga terbentuk perilaku yang mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit TB Paru .

Kode File : L029
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 50.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar